Seperti apa frekuensi, makna pelukan atau sentuhan dan efek yang dibutuhkan saat memeluk sang buah hati atau orang yang kita kasihi? Kelihatannya sederhana, namun ketiga pertanyaan diatas merupakan hal yang sangat penting untuk direnungkan. Saat ini, tak sedikit orang tua yang hanya memanfaatkan gadget untuk mengungkapkan rasa sayang kepada buah hatinya. Atau, sesekali mengucapkannya secara langsung. Namun, pernahkah anda menyadari bahwa bahasa tubuh seperti sentuhan (pelukan atau menggandeng tangan) memiliki daya magis yang jauh lebih hebat diabndingkan kalimat verbal yang sering diucapkan.
Bahasa non verbal atau sering disebut Bahasa tubuh (body language), mengandung banyak makna atau arti yang luar biasa. Pada beberapa situasi atau kondisi tertentu, Bahasa tubuh anda merupakan satu – satunya jawaban atau jalan keluar bagi sang buah hati. Bahasa tubuh anda dalam bentuk sentuhan atau pelukan merupakan ‘obat’ paling mujarab untuk menepis rasa cemas, trauma akan sesuatu hal, hingga menghilangkan rasa takut yang menghinggapi buah hati anda. Hanya melalui dekapan dan pelukan orang tua, mereka menemukan rasa aman dan nyaman, hingga rasa takut atau cemas akan hilang dari dalam diri mereka.
Sentuhan juga merupakan representasi dari bentuk dukungan dan meningkatkan motivasi ketika buah hati anda berhadapan dengan hal – hal yang bisa menurunkan tingkat kepercayaan mereka. Sebagai contoh; pelukan dan sentuhan anda merupakan bentuk dukungan yang sangat kuat dalam memberi motivasi ketika sang buah hati menghadapi ujian di sekolah, misalnya.
Kualitas pelukan hangat dan sentuhan orang tua juga mampu memberikan efek luar biasa dalam melatih kepekaan dan empati mereka. Dari sisi psikologis, kepekaan empati merupakan unsur yang sangat penting dan sangat dibutuhkan saat mereka berinteraksi dan menjalin relasi di lingkungan sosialnya.
Fenomena saat ini, ada banyak sekali anak usia remaja yang cenderung acuh (cuek) dengan situasi dan kondisi di lingkungan sekitarnya. Kurang peduli, bahkan tidak memiliki empati dengan situasi di sekitarnya. Begitu pula dengan merebaknya kenakalan remaja, bullying, hingga terjerumus menjadi pengguna narkoba.
Sejatinya, semua fenomena negative itu terjadi bukan karena factor ekonomi atau factor – factor lainnya. Tetapi merupakan efek dari minimnya perhatian dan kasih sayang orang tua yang tidak tergantikan. Pernahkan anda menyadari bahwa sentuhan yang hanya beberapa saat itu mampu memberikan pengaruh besar bagi perkembangan psikologis sang buah hati? Inilah daya magis sentuhan orang tua pada buah hatinya. Melatih dan menumbuhkan empati bukan dilihat dari lama atau seberapa sering memeluk dan menyentuh mereka. Namun, sejauh mana kualitas dari sentuhan dan pelukan tersebut. Jadi, lakukan saja dengan tulus dan konsisten, dengan frekuensi yang sesering mungkin. Karena, mereka yang akan menilai kualitas dari pelukan dan sentuhan anda, hingga terbentuk suatu kualitas hubungan emosional yang mendalam, dimana anda lah tempat dan orang yang paling dapat dipercaya, dan mampu memberikan rasa aman dan nyaman bagi dirinya. (Artikel ini sudah pernah dimuat di majalah Better Lives edisi 1 November-Desember 2015, Hal 19).