Didalam keluarga, keharmonisan adalah impian semua orang. Tidak hanya suami istri, tapi untuk semua anggota keluarga antara orangtua dan anak, antara saudara baik kandung maupun tiri kakak dan adik. Sebagai orangtua pasti akan senang jika melihat anak – anaknya saling akrab dan menyayangi satu sama lain. Kakak selalu menyayangi sang adik dan adik bisa menghormati kakaknya.
Tidak sedikit didalam keluarga konflik antara kakak dan adik sering terjadi, orangtua melihat fakta tidak akur, bertengkar,saling mencela, acuh tak acuh bahkan saling menyakiti. Peran orangtua adalah jangan sampai membiarkan konflik kakak dan adik berlarut – larut yang bisa menyebabkan dampak buruk tidak hanya bagi perkembangan kepribadian anak (menjadi iri, dengki, pencemburu dan egois) tapi juga menjadi ancaman dalam rumah tangga itu sendiri.
Orang tua memegang peranan penting dalam upaya menumbuhkan rasa saling mencintai didalam hubungan kakak dan adik:
- Berlaku adil dan tidak pilih kasih
Pola asuh yang cenderung pilih kasih bisa menimbulkan cemburu dan rasa iri dalam jiwa anak karena merasa dirinya disisihkan. Sebagai contoh, adik menangis saat bermain dengan kakaknnya. Peran orang tua harus adil dalam mencari penyebab kenapa adik menangis dari sisi adik dan juga dari sisi kakak. Hindari menghardik dan menyalahkan tanpa mencari tahu penyebab masalahnya. Respon yang kurang tepat dengan menyalahkan salah satu sisi akan membuat rasa cemburu pada salah satu pihak. - Menjadi contoh bagi anak – anak
Anak adalah cerminan dari orangtuanya, perilaku orangtua adalah pembelajaran yang mampu memberikan pengaruh paling kuat untuk anak. Keteladanan yang baik akan membawa kesan positif dalam jiwa anak. Jangan harap anak akan saling menghargai dan menyayangi satu sama lain jika orangtua terbiasa bersikap dan berkata kasar kepada pasangan atau kepada anak-anaknya. - Jika terjadi “perang saudara” segeralah melerainya
Jika timbul perselisihan dan pertengkaran antara kakak-adik, orangtua harus segera bertindak untuk melerai dan menjernihkan hati dan pikiran mereka, agar tidak timbul kebencian dan dendam yang berlarut-larut. - Memberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga hubungan dengan saudara.
Tidak hanya melalui perilaku, pendidikan harus diimbangi dengan pemahaman teori. Dalam bersikap orangtua harus senantiasa memberikan pengertian pada anak, misalnya, saat bayi dulu kakak disuapin oleh ibu ketika makan, dipeluk dan dijaga saat tidur. Orangtua memberi penjelasan bahwa kita harus menghargai orang yang lebih dewasa dan menyayangi yang lebih muda. Jelaskan peran masing – masing, bagaimana kakak harus membimbing dan menjaga adik serta adik yang harus membalas bimbingan kakak dengan perhatian dan cinta kasih. - Senantiasa memberikan nasehat
Perlukan waktu yang tepat untuk membicarakan pertengkaran yang telah terjadi. Carilah waktu saat anak sedang santai untuk membicarakan kembali kesalahan-kesalahan saat pertengkaran terjadi. Cara ini juga sekaligus memberikan stimulus pada anak agar terbiasa melakukan muhâsabah (evaluasi diri). - Senantiasa mendoakan anak – anak
Tidak ada kekuatan yang lebih dahsyat selain doa orangtua untuk anaknya. Selain diperintahkan ALLAH SWT, doa juga akan semakin menghangatkan kasih sayang dan memantapkan cinta orangtua kepada anak. Mohonlah kepada-NYA dengan sungguh-sungguh dan penuh harap agar rumah tangga senantiasa diliputi keberkahan dan keharmonisan. Berdoalah selalu agar kelak anak-anak menjadi baik akhlaknya dan selalu tolong-menolong dalam ketaatan dan kesabaran.
Hubungan kakak adik yang akur akan membawa dampak baik di masa depan. Sebuah riset menunjukkan, hubungan kakak adik yang baik memiliki dampak positif. Diantaranya,
- Terhindar dari depresi di usia dewasa dan mampu menjalani hidup dengan lebih bahagia.
- Hubungan yang bersahabat juga akan membuat mereka lebih kuat menghadapi kejadian traumatis atau sakit.
- Kakak dan adik akan saling memberi dukungan secara emosional, sosial maupun psikologi walaupun mungkin nanti mereka tinggal berjauhan.