You are currently viewing Semarakkan Hari Kartini, Anak Disabilitas Panti 3 YSI DIY Gelar Lomba Baca Puisi

Semarakkan Hari Kartini, Anak Disabilitas Panti 3 YSI DIY Gelar Lomba Baca Puisi

Hari Kartini Tahun ini ada yang berbeda di Panti 3 – Yayasan Sayap Ibu Cabang Yogyakarta yang beralamat di Ganjuran Widodomartani Ngemplak Sleman, yaitu Panti 3 menggelar kegiatan dalam rangka menyambut Hari Kartini yang jatuh pada Rabu (21/4).

“Kegiatan ini kami laksanakan dengan tujuan untuk mengenal lebih dalam sosok R.A. Kartini, seorang Pahlawan Nasional pelopor kebangkitan perempuan. Kami mencoba menanamkan semangat menggapai cita-cita meskipun banyak hambatan seperti Ibu Kartini.” Ungkap Faisal Rizalih Manggala, S. Sos., Pekerja Sosial Panti 3.

Kegiatan dimulai pukul 09.00 WIB, binaan disabilitas Panti 3 YSI Cabang DIY menyanyikan lagu Ibu Kita Kartini dengan diiringi musik dan dipandu oleh Pramujito sebagai dirigen. Mereka bernyanyi dengan khidmat dan menunjukkan antusiasme dengan berbusana adat Jawa. Selanjutnya, diadakan Lomba Baca Puisi dengan peserta sejumlah 6 (enam) orang yang berasal dari binaan disabilitas Panti 3 dan yang lainnya menjadi penonton. Para peserta secara bergantian maju dan membacakan sebuah puisi yang berjudul ‘Kalian Penerus Cita-Citaku’ dan ‘Kartini Baru Akan Terus Lahir’. Berbagai ekspresi pun muncul ketika mereka membaca puisi, bait demi bait.

Sebagai peserta, Rani Kartini, mengaku gembira bisa ikut menyemarakkan lomba Kartini. “Puisi yang kubawakan tadi bercerita agar terus mencetak Kartini baru. Semoga kita bisa meneladani perjuangan Ibu Kartini yang hebat” tegasnya.

Kepala Panti 3, Feri Rahmawan, M. A., mengapresiasi anak-anak yang tetap semangat menyambut Hari Kartini meskipun sedang dalam kondisi berpuasa Ramadan. “Semangat anak-anak Panti 3 ini selalu kami pupuk agar mereka selalu produktif dalam menjalani kegiatan.”

Di akhir acara, Faisal yang menjadi juri mengumumkan hasil lomba, dan Juara pertama diraih oleh Rani Kartini, kemudian juara ke II diraih oleh Nana, dan juara ke III oleh Rino. Sebagai apresiasi, para peserta diberi hadiah berupa alat tulis sebagai penyemangat kepada para juara untuk terus berkarya dalam menulis puisi. (FRM)*